Posts

Mari Shalat Berjamaah di Mesjid

Image
Oleh : Teuku Hendri Saifullah  Shalat berjamaah merupakan amalan yang banyak diremehkan dan ditinggalkan oleh kebanyakan kaum muslimin. Hal ini dikarenakan kurangnya perhatian mereka terhadap sunnah (tuntunan rasulullah) Mesjid sepi karena kurang jamaah shalat Tak bisa kita pungkiri. Pada keadaan di akhir zaman sekarang orang lebih suka membangun fisik mesjid agar tanpak indah dan megah. Keindahan dan kemegahan itu tidak akan bertahan jika para masyarakatnya tidak mau memakmurkan mesjid dengan mendirikan shalat berjamaah. Maka tak jarang banyak kita lihat mesjid-mesjid yang sepi dari para jamaah yang melaksanakan shalat jamaah 5 waktu yaitu shubuh, dhuhur, ashar, maghrib dan isya. Kalaupun ada itupun segelintit orang yang bisa kita hitung dengan jari. Yang lebih ironisnya masjid akan ramai jika waktu-waktu tertentu seperti shalat hari junat atau sgalat tarawih pada minggu pertama bulan ramadhan. Sebuah keadaan yang seharusnya tidak terjadi dimana dengan semakin banyaknya mesjid yan

Hidup Harus Belajar

Image
Oleh: Teuku Hendri Saifullah  (Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Cabang Muhammadiyah Manggeng - Abdya Kata "belajar" yang terbayang di pikiran kita adalah sejumlah siswa yang sedang sekolah di tingkat TK, SMP, SMA atau seorang mahasiswa yang kuliah di sebuah universitas. Karena yang terpikirkan adalah proses mencari ilmu yang sedang mereka lakukan sehingga mereka layak disebut sedang belajar.  Pendapat diatas tidaklah semuanya salah walau demikian juga tidak berari juga semuanya benar. Pada tulisan yang singkat ini terlebih dahulu kita pahami arti kata belajar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata belajar memiliki 3 arti yaitu 1. Berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. 2. Berlatih: 3. Berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Dari ketiga pengertian diatas, penulis memilih arti yang ketiga yaitu berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Maksudnya adalah belajar memiliki arti yang sangat luas yang

Hujan, Nikmat Yang Tetap Membawa Selamat

Image
Oleh Teuku Hendri Saifullah  Sore hari yang panas, membuat tubuh mengeluarkan keringat dan berharap datangnya angin yang membawa udara dingin guna menghilangkan cuaca panas.  Sembari menggendong si kecil Harun yang rewel karena kepanasan. Sehingga penulis mengajaknya jalan-jalan kebelakang rumah, tepatnya rumah saudara penulis yang sedang ada hajatan tunangan. Dibelakang rumah tersebut banyak tumbuh pepohonan seperti seperti pohon kelapa, pohon mangga, pohon pinang sehingga dapat berteduh dari panasnya cahaya matahari dan merasakan dinginnya hembusan angin. Benar saja. Ternyata berselang beberapa saat angin datang berhembus dengan sepoi-sepoi membuat adek Harun(anak bungsu penulis yang masih berumur 3 bulan) tersenyum dan berceloteh gembira karena merasa adem. Namun angin ini juga membawa awan yang tebal dan hitam. Hal ini tampak ketika penulis melihat keatas langit disela sela dedaunan pohon kelapa. Ini pertanda akan turun hujan.  Tanpa tunggu lama berselang 30 menit cuaca berubah dar

HARUN NAMANYA

Image
Oleh Teuku Hendri Saifullah Terdengar suara tangisan bayi dari ruang bersalin. Ya. Suara seorang insan yang baru terlahir ke dunia. Lahir disebuah sebuah klinik bersalin miliknya kak Zakiyah yang beralamat di Gampong Kedai Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya. Tangisan bayi ini adalah tangisan yang penulis tunggu-tunggu. Karena sudah 9 bulan lamanya istri tercinta mengandung, tentunya dengan berbagai kesakitan dan kepayahan yang terus bertambah hingga tiba hari yang sangat kami nantikan saat ini. Suara tangisan itu memecah kesunyian di luar ruang bersalin . Tapatnya jam 8.00 Wib hari sabtu tanggal 18 Oktober 2021 bertepatan tanggal 11 shafar 1443H. "Alhamdulillah ya Allah, anak saya telah lahir", ucap penulis dalam hati. Walau demikian belum terpikir dalam hati apakah jenis kelaminnya, namun yang ada hanyalah apakah anak kami lahir dengan normal dan sempurna. Setelah beberapa menit tangisan tersebut penulis dengar. Ibu bidan memanggil penulis untuk segera masuk ke dal

Ibu Halimah, Keluarga fakir dan memiliki anak cacat mendapat bantuan dari SDIT Muhammadiyah Manggeng Aceh Barat Daya

Image
Mengawali hari jumat 15/10/2021, siswa SDIT Muhammadiyah Manggeng bergegas menuju ke rumah salah satu warga di Desa Alue Rambot Kecamatan Lembah Sabil Kabupaten Aceh Barat Daya.  Rumah dhuafa yang menjadi tujuan kegiatan "SDIT Muhammadiyah Manggeng PEDULI" kali ini adalah rumah ibu Halimah, seorang ibu dengan tiga anak yang hidup merantau ke desa kecil di pesisir kabupaten Aceh Barat Daya. bu Halimah berasal dari Kalimantan yang ikut suami untuk tinggal di Aceh. Ia dan suami bertemu di Malaysia saat keduanya sama-sama mengadu nasib di negeri jiran tersebut.  Pada tahun 2007 setelah menikah dan memiliki 1 orang anak,  sang suami mengajaknya untuk pulang ke Aceh, kampung asal sang suami. Namun beberapa tahun kemudian setelah anak ketiganya lahir, kisah lain pun terbentuk.  Sang suami yang berpamitan untuk pergi mencari nafkah ke luar daerah justru tak kunjung kembali. Beliau bercerita tentang awal mula kisah pahitnya bersama 3 anaknya yang ditinggal suami sejak 8 tahun terakhir

Mendidik Anak agar suka Bersedekah

Image
Oleh: Teuku Hendri Saifullah   Tepatnya pada hari jumat tanggal 10 September 2021. sekitar jam 12 siang penulis akan berangkat shalat jumat di mesjid Attaqwa Muhammadiyah Manggeng yang berjarak sekitar 2 km dari rumah. Pada hari itu penulis mengajak 2 anak penulis untuk ikut shalat jumat. Dan Alhamdulillah mereka mau dan senang untuk ikut. Yang menariknya pada hari itu sang istri tercinta memanggil kedua buah hati kami yang masih berusia 6 tahun dan 4,5 tahun. Mereka langsung mandi dan beres-beres dengan memakai pakaian kokonya, tentu saja sang ummi (panggilan untuk ibu) yang membantu merapikan mereka. "Abang, adek. Sini sayang" panggil sang ummi. "Iya ummi" jawab mereka serentak. Si abang bernama mufid dan si adek bernama sahil. "Ini uang sedekahnya, nanti kasih di mesjid ya. Doakan agar adek bayi cepat lahir dan sehat ya nak?" Pinta istriku kepada kedua buah hati kami. (Kebetulan istri penulis sedang hamil anak ketiga dan telah masuk bulan ke 9 keha

SISWA SDIT MUHAMMADIYAH MANGGENG-ABDYA PEDULI JANDA DHUAFA 3 ANAK

Image
Siswa SDIT Muhammadiyah Manggeng Aceh Barat Daya kembali melakukan aksi sosial menyantuni anak yatim/dhuafa. Kegiatan rutin yang dilakukan setiap 1 bulan sekali ini melibatkan langsung siswa siswi  SDIT Muhammadiyah Manggeng. Pada kegiatan yang berlangsung sabtu 2/9/21 para siswa didampingi guru berkesempatan mengunjungi salah satu rumah yatim/dhuafa yang berada di Desa Sejahtera Kecamatan Manggeng.  Dalam kegiatan peduli kali ini hanya dihadiri oleh siswa kelas 3, seluruh siswa kelas 3 hadir langsung mengunjungi rumah Rasyida (37) janda dengan 3 anak.  2 diantaranya merupakan anak yatim yang ditinggal ayahnya pada 2015 lalu, Yaitu Putri anak pertamanya yang kini duduk di kelas 1 SMA dan anak keduanya Novita sari yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar.  Suaminya Samsul Bahri meninggal dunia karna penyakit yang dideritanya. Sedangkan putri bungsunya yang kini masih berumur 2 tahun merupakan anak dari pernikahan keduanya. Sang suami pun kini sudah tidak lagi hidup bersama  dengannya. I